Rabu, 09 Mei 2012

Kertas itu dihasilkan dari darah dan penderitaan



Pernahkah terpikir olehmu bahwa kertas yang engkau gunakan untuk berbagai keperluan itu berasal dari tanah kaum leluhur mereka. Mereka adalah masyarakat adat Parlombuan yang sejak era penjajahan telah bermukim dan bertempat tinggal disekitar tepi Danau Toba.
Saat pertamakali pemerintah meminta tanah leluhur mereka untuk dijadikan lahan reboisasi, maka mereka tidak banyak tanya karena pada era tersebut terkenal dengan program REPELITA, siapa yang berani membantah akan jadi urusan tentara. Lagipula pemerintah hanya menanam pohon Pinus di tanah leluhur mereka, tentu mereka tidak menjadikan ini masalah.
Hijaunya hutan pinus di tepi Danau Toba dan di lahan-lahan masyarakat adat mengundang kerakusan pengusaha nan rakus yaitu “Sutanto Tanoto”.
Sukanto Tanoto adalah orang terkaya Indonesia tahun 2006 versi majalah Forbes. Taipan ini bertanggung jawab atas kehancuran hutan dan pencemaran lingkungan hidup di Tapanuli, Riau dan Sulawesi. Disinyalir, sudah beberapa tahun dia ngumpet di Singapura, namun masih bisa mengendalikan secara efektif puluhan perusahaan raksasa di Indonesia–yang umumnya bermasalah dengan hukum
Dengan kekayaannya Sukanto Tanoto, mendirikan Pabrik Rayon di tepi Danau Toba, lagi-lagi dengan kesaktian fulusnya AMDAL untuk pendirian Pabrik Rayon ini disetujui. Dengan beridirnya pabrik rayon ini tentu memerlukan bahan baku kayu, maka pohon-pohon Pinus ditepi Danau Toba lah yang dibabat habis dengan izin Hutan Tanaman Industri yang diberikan Departemen Kehutanan.
Lahan masyarakat yang tadinya diminta oleh pemerintah untuk areal Reboisasi juga diberikan kepada Sukanto Tanoto, maka dengan rakusnya Sukanto Tonoto membabati pohon Pinus tersebut kemudian ketika masyarakat adat menuntut pengembalian tanah adat tersebut, maka centeng-centeng berseragam dan bersenjata menghalau dan menyakiti masyarakat. Masih segar dalam ingatan kita ketika masyarakat Tapanuli ramai-ramai meminta untuk menutup Pabrik Rayon tersebut, maka banyak korban yang luka dan meninggal sebelum pabrik tersebut ditutup. Setelah sekian tahun pabrik rayon tersebut di tutup maka pada era pemerintahan Mega, pabrik tersebut kembali diberi izin untuk beroperasi dengan Cuma berganti nama dimana sebelumnya PT.Iinti Indorayon Utama berganti baju menjadi PT.Toba Pulp Lestari.
Setelah PT. TPL beroperasi, perusahaan ini semakin mengila merusak sumberdaya alam di Tapanuli, setelah pohon-pohon Pinus habis ditebangi maka giliran pohon kemenyanpun dibabat padahal di dunia ini produksi kemenyan yang terkenal hanya ada dari Tapanuli dan ini menjadi sumber penghasilan masyarakat adat disana.
Konflik lahan untuk memperjuangan kembali tanah warisan leluhur terus tak pernah berhenti, tetapi PT.TPL seakan tak bergeming. Pemerintah Daerah setengah hati untuk meperjuangkan hak-hak masyarakat bahkan boleh jadi ketika masyarakat menuntut hak-hak adat tersebut justru dipergunakan oleh oknum di Pemda untuk mengeruk keuntungan dari PT.TPL agar tuntutan masyarakat diredam.
Saat ini konflik lahan hampir merata di republik ini baik di Mesuji, Bima,P.Padang, Papua dst, banyak sudah jatuh korban dan pada akhirnya masalahnya bergeser pada pelanggaran HAM. Sementara sumber masalah konflik lahan tidak tersentuh yaitu perampasa tanah adat.
Seharusnya :
·    Kekaayaan sumber daya alam dan sosial budaya tersebut sememangnya dapat dikelola dengan sebaik-baiknya untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Indonesia seharusnya menjadi bangsa dan negara besar, dan kaya raya.
·     Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembangunan sector kehutanan khususnya pengelolaan sumber daya hutan selama ini telah gagal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut diatas.
·      Sistem pengelolaan hutan dengan cara memberikan lahan masyarakat adat kepada PT.TPL dalam realitanya telah menutup akses dan memutuskan hubungan antara masyarakat adat yang mewarisi lahan tersebut dari leuhurnya. Kondisi ini diperparah dengan tidak banyaknya hasil / manfaat yang diterima masyarakat adat dari keberadaan perusahaan HTI PT.TPL dan hanya segelintir yang manjadi buruh harian dengan upah yang minim .
·    Kembalikan hak-hak masyarakat adat Parlombuan yang dirampas oleh pemerintah dan mengapa hak tanah adat tersebut justru diberikan kepada pengusaha kaya raya dan bahkan pengusaha yang mengelapkan pajak.
Salam perjuangan masyarakat adat

1 komentar:

  1. Casino near me - Mapyro
    Welcome to Casino, 천안 출장샵 Las Vegas, Nevada, 거제 출장샵 United States 충청북도 출장샵 of America. Explore other Casino 서울특별 출장샵 Near Me 의정부 출장안마 in 2021. We offer top picks, reviews and Uber estimates for every

    BalasHapus